Bau-bau- Siswi kelas VI SD di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial RG (13) dicabuli 26 pria secara bergiliran dalam kurun waktu satu bulan.
Dikutip dari Sindonews.com, bibi korban, Ml, mengatakan, kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Lea-lea sebulan yang lalu, kemudian diambil alih Polres Baubau.Namun, hingga kini belum satu pun pelaku yang ditangkap.
“Kami laporkan pada 11 Mei 2024 lalu, kalau hingga hari ini sudah lebih dari sebulan setelah pelaporan,” ujar Ml Rabu (19/6/2024).
Lanjut Ml, sejak mengalami kekerasan seksual pada April 2024 lalu, korban kini masih mengalami trauma. Korban akhirnya terpaksa putus sekolah.Pencabulan dan rudapaksa terhadap RG berawal dari perkenalannya dengan tiga siswa SMA.
Ketiganya lalu mengajak korban ke sebuah rumah kosong di Kelurahan Kolese, Baubau. Di rumah kosong tersebut korban dicabuli tiga pelaku.Berselang seminggu korban kembali diajak lima pelaku berbeda di lokasi yang sama.
Kelima pelaku yang masih dibawah umur ini kemudian melakukan persetubuhan dengan korban.Salah satu pelaku yang merupakan pemilik rumah adalah seorang penyandang disabilitas kebutaan.
Meski tidak dapat melihat pelaku nekat melakukan pencabulan dengan dituntun pelaku lainnya, namun tidak sampai melakukan persetubuhan.Tindakan kejahatan asusila terus terjadi dalam kurun waktu sebulan dengan lokasi berbeda serta jumlah pelaku yang berbeda. Total pelaku mencapai 26 orang, yang umumnya masih di bawah umur.
Berdasarkan pengakuan korban, kata MI ada sebanyak 20 orang yang melakukan ruda paksa sedangkan enam orang lainnya hanya mencabuli.”Jadi ada tiga lokasi berbeda dan waktu yang berbeda pula dalam kurun waktu satu bulan tersebut,” ucapnya.
“Akibat kejadian itu, RG kini tidak bisa melanjutkan sekolah karena merasa malu,” sambungnya.Keluarga korban berharap kasus ini mendapat penanganan serius dari kepolisian dan segera menangkap para pelaku.
Sementara itu, Kepala UPTD DPA3 Baubau, Nur Airi mengatakan bahwa pelaku pencabulan terhadap korban RG lebih dari satu.”Kalau pastinya (jumlah pelaku) nanti dari Kepolisian, yang jelas lebih dari satu,” ucapnya.