Muna— Kontestasi pilkada yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 adalah sebagai wujud demokrasi yang turut melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan tetap berpegang pada asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
Ketua Mimbar Peradaban PAC Watopute Kabupaten muna Awalul Ramadhan mengatakan bahwa tujuan diselanggarakan pemilu untuk memilih kepala daerah sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat demi menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD yang tetap memperhatikan kepentingan dan keluhan masyarakat khususnya di kabupaten Muna.
“Kami KPU dan BAWASLU Kabupaten Muna yang menjadi penyelenggara pemilu harus berusaha menyelenggarakan pemilu ini dengan jujur dan adil yang tidak berpihak pada Paslon manapun agar nilai-nilai demokratis tetap terjaga dengan baik dan paling penting tidak menghasilkan kepala daerah yang korup dan tirani agar tidak menyengsarakan masyarakat,” tuturnya.
Awal juga meminta kepada seluruh masyarakat kabupaten Muna untuk tetap bijak dalam menentukan hak pilihnya dan bisa melihat pasangan calon mana yang bisa membangun kabupaten muna kearah yang lebih progresif dan bisa lebih baik lagi daripada kepemimpinan sebelumnya demi kemajuan Muna tercinta.
Karena menurutnya masih banyak masyarakat muna yang masih jauh dari kata sejahtera dengan melihat dari segi pembangunan khususnya jalan masih banyak yang belum diperbaiki dengan baik hingga seringkali menimbulkan kecelakaan bagi pengendara roda dua maupun roda empat.
“paling penting adalah sumber air bersih sebagai salah satu kebutuhan hidup yang paling utama yang masih susah apalagi menghadapi kemarau panjang sehingga ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pemda kabupaten Muna,” katanya.
Ia menghimbau kepada Kapolres muna sebagai pelindung, pelayanan,dan pengayom bagi masyarakat yang telah tertuang dalam UU nomor 2 tahun 2002 yang akan turut andil menjadi pihak keamanan dalam kontestasi Pilkada Agar menjalankan tupoksinya sebagimana mestinya karena saya tidak menginginkan kejadian 2019 yang lalu hingga merenggut nyawa salah masyarakat yang ada di kabupaten Muna terulang kembali.