Jakarta— Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, menyampaikan apresiasi atas langkah Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang secara proaktif mengembalikan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Romadhon, tindakan tersebut mencerminkan teladan kepemimpinan yang berintegritas dan bertanggung jawab.
“Mengembalikan gratifikasi adalah langkah nyata yang menunjukkan komitmen Menteri Agama untuk menjalankan tugasnya dengan transparansi. Ini bukan hanya tentang kepatuhan hukum, tetapi juga tentang menjaga moralitas jabatan publik,” kata Romadhon dalam pernyataannya, Selasa (25/11/2024)
Langkah Mentri Nasaruddin, lanjutnya, sejalan dengan upaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, khususnya Kementerian Agama. Dalam konteks ini, Gagas Nusantara melihat tindakan Menteri Agama sebagai momentum untuk memperkuat budaya integritas di kalangan pejabat negara.
Dukungan Gagas Nusantara untuk Kepemimpinan Bersih
Sebagai organisasi yang fokus pada penguatan demokrasi dan tata kelola yang baik, Gagas Nusantara menilai bahwa langkah Menteri Agama menjadi contoh nyata bagaimana pejabat publik seharusnya bersikap. Romadhon menekankan pentingnya aksi ini sebagai upaya kolektif dalam membangun pemerintahan yang bersih.
“Kami di Gagas Nusantara mendukung penuh langkah Menteri Agama ini. Tindakan ini tidak hanya mendukung pemberantasan korupsi, tetapi juga memberikan teladan kepada pejabat lain tentang pentingnya menjaga amanah rakyat,” ujar Romadhon.
Selain itu, ia mengajak seluruh pejabat di tingkat pusat maupun daerah untuk meniru langkah Menteri Agama. Menurutnya, kepatuhan terhadap aturan gratifikasi adalah salah satu pilar penting dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan kredibel.
Menggerakkan Kesadaran Publik
Romadhon juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendorong transparansi di sektor publik. Ia menilai bahwa langkah Menteri Agama mengembalikan gratifikasi harus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih kritis dan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
“Kesadaran publik adalah elemen penting dalam mendukung pejabat yang memiliki komitmen terhadap integritas. Dengan dukungan masyarakat, pejabat publik akan lebih percaya diri untuk melaksanakan tugasnya dengan jujur dan transparan,” tambahnya.
Gagas Nusantara berharap, momentum ini menjadi titik awal untuk menciptakan budaya kepemimpinan yang lebih bersih di semua lini pemerintahan. Romadhon menutup pernyataannya dengan menyerukan kolaborasi semua pihak untuk memastikan bahwa upaya memberantas korupsi terus berjalan dan menghasilkan perubahan nyata.