BRP Imbau Jawaban Bijak dalam Menanggapi Kritik, Hindari Konflik yang Tidak Perlu

Jakarta— Badan Relawan Prabowo (BRP) menyarankan agar semua pihak, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, memberikan respons yang bijak dan konstruktif terhadap kritik, termasuk yang datang dari tokoh seperti Mahfud MD. BRP menilai bahwa respons yang lebih mengedepankan penjelasan berdasarkan aturan dan substansi akan memperkuat sentimen positif terhadap Presiden Prabowo Subianto serta citra partai di mata publik.

Wakil Sekretaris Jenderal BRP, Romadhon, menyatakan bahwa kritik adalah bagian dari proses demokrasi dan harus dilihat sebagai masukan untuk memperbaiki kebijakan dan pelaksanaan program pemerintahan. Ia mengingatkan bahwa DPR, sebagai perwakilan rakyat, adalah forum untuk menyuarakan aspirasi dan kritik dari masyarakat, bukan tempat untuk menutup diskusi.

“DPR adalah tempat aspirasi dan kritik dari masyarakat disampaikan. Kritik, termasuk dari tokoh seperti Mahfud MD, harus dilihat sebagai masukan untuk memperbaiki kebijakan, bukan sebagai serangan pribadi,” ujar Romadhon, Sabtu (28/12/2024).

Pentingnya Menjaga Narasi yang Positif

Romadhon menambahkan, setiap kritik harus dijawab dengan narasi yang positif dan berbasis aturan. Menurutnya, respons yang bijak akan menunjukkan bahwa pemerintah dan partai pendukung Presiden Prabowo terbuka terhadap masukan dan kritik yang konstruktif.

“Kami menyarankan agar setiap kritik dijawab dengan penjelasan yang lugas dan berbasis aturan. Dengan begitu, masyarakat akan melihat bahwa pemerintah tidak hanya terbuka terhadap kritik, tetapi juga siap memperbaiki diri,” tambahnya.

Menurut Romadhon, respons yang terlalu emosional terhadap kritik berpotensi menciptakan sentimen negatif terhadap partai maupun Presiden Prabowo. Padahal, di tahun pertama pemerintahannya, dukungan publik sangat dibutuhkan untuk merealisasikan berbagai program besar yang telah dicanangkan.

Kritik Sebagai Bagian dari Demokrasi

Romadhon mengingatkan bahwa kritik adalah bagian integral dari demokrasi. Ia juga menekankan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan kedewasaan politik dengan menanggapi kritik secara elegan.

“Demokrasi adalah tentang menerima kritik dan menggunakan kritik tersebut untuk memperbaiki diri. Kami yakin bahwa dengan penanganan yang bijak, Presiden Prabowo dan pemerintahannya akan terus mendapat dukungan kuat dari masyarakat,” jelas Romadhon.

Menjaga Fokus pada Program Prioritas

BRP juga mengimbau agar semua pihak, baik di dalam pemerintahan maupun partai pendukung, tetap fokus pada pelaksanaan program-program prioritas yang telah dirancang oleh Presiden Prabowo. Romadhon menekankan bahwa program besar seperti swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, dan penguatan ekonomi membutuhkan dukungan publik yang luas.

“Kami mengajak seluruh elemen pemerintahan dan partai pendukung untuk tetap fokus pada program besar yang telah dirancang oleh Presiden. Jangan sampai diskusi yang tidak perlu mengalihkan perhatian dari prioritas utama kita,” kata Romadhon.

Komitmen BRP untuk Mengawal Demokrasi

Sebagai organisasi pendukung Presiden Prabowo, BRP menegaskan komitmennya untuk terus mengawal jalannya pemerintahan dengan prinsip demokrasi yang sehat. Romadhon menutup pernyataannya dengan harapan bahwa semua pihak dapat menjaga harmoni dalam komunikasi publik dan mendorong dialog yang lebih produktif.

“Kami di BRP siap mendukung setiap langkah yang memperkuat demokrasi dan citra positif pemerintah. Mari kita jadikan kritik sebagai pemacu untuk bekerja lebih baik, bukan sebagai pemicu konflik yang tidak perlu,” tutup Romadhon.

Romadhon berharap dengan respons yang bijak dan konstruktif, citra pemerintah dan partai pendukung Presiden Prabowo akan semakin kuat di mata masyarakat, sehingga program-program besar yang telah dirancang dapat berjalan dengan dukungan penuh dari publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *