Antara— Perkelahian terjadi di parlemen Turki pada hari Jumat, 16/8/2024 ketika seorang wakil oposisi diserang setelah meminta rekannya, yang dipenjara atas tuduhan mengorganisir protes antipemerintah tetapi kemudian terpilih sebagai anggota parlemen, untuk diterima di majelis.
Rekaman video menunjukkan anggota parlemen dari partai berkuasa AKP bergegas masuk untuk meninju Ahmet Sik di mimbar dan puluhan lainnya ikut berkelahi, beberapa mencoba menahan yang lain. Darah berceceran di tangga putih podium pembicara.
Atalay dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada tahun 2022 setelah dituduh mencoba menggulingkan pemerintah dengan diduga mengorganisir protes Gezi Park di seluruh negeri pada tahun 2013 bersama filantropis Osman Kavala, yang kini juga dipenjara, dan enam orang lainnya. Semua membantah tuduhan tersebut.
Meskipun dipenjara, Atalay terpilih menjadi anggota parlemen pada bulan Mei tahun lalu untuk mewakili Partai Pekerja Turki (TIP). Parlemen mencabut jabatannya, tetapi pada tanggal 1 Agustus Mahkamah Konstitusi menyatakan pengecualiannya batal demi hukum.
“Kami tidak terkejut Anda menyebut Can Atalay sebagai teroris, sama seperti Anda menyebut semua orang yang tidak berpihak pada Anda,” kata Sik kepada anggota parlemen AKP dalam sebuah pidato.
“Namun, teroris terbesar adalah mereka yang duduk di kursi ini,” imbuhnya.
Wakil ketua DPR mengumumkan reses setelah perkelahian itu. Setelah reses lebih dari tiga jam, sidang dibuka kembali, kali ini dipimpin oleh ketua DPR, bukan wakilnya.
Dalam pemungutan suara, Parlemen menegur Sik dari TIP atas pernyataannya yang menentang AKP dan Alpay Ozalan dari AKP juga ditegur atas serangan fisiknya terhadap Sik.
Pemimpin oposisi utama CHP mengatakan hal itu “memalukan”.
“Anggota parlemen memukul anggota parlemen lain, bahkan perempuan. Ini tidak dapat diterima,” kata pemimpin CHP Ozgur Ozel kepada wartawan.
Ketua kelompok Partai DEM Pro Kurdi Gulistan Kocyigit, yang juga dipukul, mengatakan partai yang berkuasa berusaha membungkam oposisi dengan menggunakan kekerasan.
“Jelas bahwa mereka datang dengan persiapan dan perencanaan yang matang. Mereka mencoba membungkam suara dan ucapan kami dengan tekanan, kekerasan, dan kekerasan,” kata Kocyigit.
TIP juga menyerukan pembebasan Atalay dari penjara.
Perkelahian, meskipun jarang terjadi, bukan hal yang tidak pernah terjadi di parlemen Turki. Pada bulan Juni, anggota parlemen AKP bertengkar dengan anggota parlemen Partai DEM yang pro-Kurdi terkait penahanan dan penggantian seorang walikota Partai DEM di Turki tenggara karena diduga memiliki hubungan dengan militan.