News  

Mantan Ketum PSSI Nurdin Halid: Tidak Ada yang Membanggakan dari STY

Mantan Ketum PSSI Nurdin Halid

Jakarta— Mantan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan bahwa dia tidak merasa terkejut atas keputusan pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia.

Dia berpendapat bahwa pemecatan Shin Tae-yong sudah seperti menunggu waktu saja. Menurut Nurdin, semua ini bermula dari kekalahan Timnas Indonesia saat bertanding di kandang China pada babak ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menurutnya, Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI saat ini, telah mempertimbangkan berbagai dinamika yang ada, karena target untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih sangat mungkin untuk dicapai.

“Saya memahami dan tidak kaget bahwa sejak kalah dari China dulu memang harus diberhentikan, karena ini adalah dinamika. Saya yakin Pak Erik Thohir itu sangat paham teknis dan non teknis di sepak bola, semuanya hasil pengkajian.”

Ia juga mengatakan tidak ada yang membanggakan dari Shin Tae-yong, sementara dia hanya membawa U-23 ke Semifinal dan U-20 menurutnya Timnas Indonesia 2007 lebih berhasil dari pada Timnas 2024 yang berlaga di Piala Asia

“Kalau kita lihat juga apa yang membanggakan dengan Shin Tae-yong? Hanya dengan dia berhasil meloloskan tim U-23 ke semifinal (Piala Asia U-23), kalau Piala Asia menurut saya lebih berhasil 2007”, ujarnya

“Timnas lebih berhasil 2007 kenapa, karena hanya pemain diaspora tanpa pemain naturalisasi, gitu ya, dibandingkan piala Asia 2007 lebih mending sedikit berprestasi dari pada 2023, kita kalah selisi gol lebih bagus dibanding 2023. 2007 kita menang atas Bahrain”, kata Nurdin Halid saat acara dialog di TV One, Kamis (9/1/2025).

Untuk informasi, Pada Piala Asia 2007, Indonesia menjadi salah satu tuan rumah bersama Malaysia, Thailand dan Vietnam. Saat itu Timnas Indonesia dilatih oleh Ivan Kolev. 

Timnas berada di grup D bersama Bahrain, Arab Saudi dan Korsel. 

Skuat Garuda saat itu dihuni sejumlah pemain seperti Yandri Pitoy, Elie Aiboy, Mahyadi Panggabean, Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas dan kapten Ponaryo Astaman.

“Waktu Piala Asia 2007, Indonesia menang atas Bahrain, 2023 Indonesia hanya melawan Vietnam. Poinnya 3, kalah lawan Irak 1-3, kalah lawan Jepang 1-3, kalah dari Australia. 2007 kita kalah dari Arab Saudi 2-1. Hampir kita seri, kalau seri kita lolos. Selisih gol lebih bagus daripada Piala Asia 2023 yang ada naturalisasi. Kita tidak ada naturalisasi. Jadi dimana prestasi yang dibanggakan Shin Tae-yong,” tutur mantan narapidana kasus Korupsi itu.

Exit mobile version